Selasa, 11 Mei 2010

Kyai Cabuli Santri di Bawah Umur Kawin Cerai : Pelaku Miliki Empat Istri Read more: http://unic77.blogspot.com/2010/03/kyai-cabuli-santri-di-bawah-um




http://surabaya.detik.com/images/content/2010/03/24/473/cabul1.jpg

Seorang kyai bernama M.Shodiqin alias Imbar Mulyono diduga mencabuli santrinya. Tersangka merupakan pendiri Ponpes Nurul Hidayah Jalan Gadel Timur I No 9A, Surabaya.



Nafsu pendiri Ponpes Nurul Hidayah M. Shodiqin alias Imbar Mulyono (60) terhadap wanita sepertinya tidak ada habisnya. Padahal pria asli Purworejo itu sebelumnya sudah memiliki 4 istri.

"3 Istrinya sudah cerai. Sekarang pak kyai hidup dengan istrinya yang keempat," ujar salah satu pengurus Ponpes Nurul Hidayah, Sulistyowati, kepada wartawan di Ponpes Nurul Hidayah, Jalan Gadel Timur I/9A, Rabu (24/3/2010).



http://surabaya.detik.com/images/content/2010/03/24/473/cabul3.jpg

Warga merobohkan papan nama pesantren.


http://surabaya.detik.com/images/content/2010/03/24/473/cabul4.jpg


Warga juga merobohkan pagar gerbang pesantren.


Sulistyowati menjelaskan istri pertama Imbar yakni Tina asal Jakarta. Dari Tina Imbar memperoleh 1 anak. Istri kedua yakni Nur asal Situbondo yang memberinya 2 anak. Istri ketiga yakni Nanik asal Gresik yang memberinya 2 anak. Dan istri terakhir adalah Nurul Hariyati (27), yang baru saja memberinya seorang anak berusia 4 bulan.

"Pak kyai sekarang tinggal dengan istrinya yang terakhir di rumahnya di Jalan Balongsari Praja," tambah Sulistyowati.

Sementara menurut keterangan Misdi, teman yang kebetulan tempat kerjanya bersebelahan dengan rumah Imbar, mengaku bahwa istri sekarang bernama Nurul dulunya adalah teman anak Imbar yang pertama. Nurul dinikahi karena sudah dihamili duluan oleh Imbar.

"Dulu Nurul sering main ke rumah Imbar. Akhirnya Nurul terbujuk dan hamil-lah dia yang akhirnya dinikahi Imbar," ujar Misdi.

Misdi sendiri tidak mengetahui ilmu apa yang digunakan Imbar untuk mengelabui santrinya. Namun Misdi pernah mendengar jika Imbar sering berkata kepada santrinya bahwa jika ingin menyerap ilmunya, maka keringat mereka pun juga harus bersatu.

Misdi mengaku bahwa semasa muda, dirinya dan Imbar sudah saling kenal. Imbar bertempat tinggal di Simo Sidomulyo, sedangkan dirinya tinggal di Petemon Sidomulyo.

"Dia (Imbar) menggeluti gitar (musik) kalau saya tinju," tambah Misdi.

Imbar sendiri merupakan anggota Dewan Kesenian Surabaya (DKS) dan pernah menjadi wartawan tabloid mingguan Kontroversi. Sebelum bertempat tinggal di Surabaya, kata Misdi, Imbar sempat menetap lama di Jakarta. "Mudanya dulu Imbar memang nakal," tandas Misdi.

(iwd/fat)

Read more: http://unic77.blogspot.com/2010/03/kyai-cabuli-santri-di-bawah-umur-kawin.html#ixzz0ncflkaew

Tidak ada komentar:

Posting Komentar